Jumat, 25 April 2014

MANUSIA DAN KEINDAHAN

MANUSIA DAN KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata dasar indah yang memiliki arti bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabotan rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Keindahan merupakan bagian hidup manusia, keindahan tidak bias di pisahkan dari kehidupan manusia dimanapun kapanpun dan siapa saja dapat menikmatinya.keindahan juga bersifat universal artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selesa mode, kedaerahan atau lokal.

A. Apakah Keindahan Itu ?

Sulit bagi kita untuk menyatakan keindahan itu apa, keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya, sulit bagi kita jika berbicara tentang atau mengenai keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah. Keindahan hanya sebuah konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, suara dan lain sebaginya.
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
Masih belum jelas apakah sesunguhnya keindahan itu. Ini memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabanya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda  yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan(symmetry), keseimbangan(balance) dan perlawanan(contrast). Dari ciri itu dapat diambil kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.

B. Nilai Estetika


Suatu keindahan memiliki suatu nilai estetik, apa itu nilai estetik? Nilai estetik adalah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercangkup dalam pengertian keindahan. Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif, atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan tetapi penggolongan yang penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik.
Nilai ekstrintik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya(instrumental/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membatu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

C.  Kontemplasi dan Ekstansi


Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh factor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk diluar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihat, mendengar. Bentuk diluar diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara, seni tari, seni sastra, seni drama dan film, atau berupa ciptaan tuhan misalnya pemandangan alam, bunga warna-warni, dan lain-lain.

D.  Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan ?


Keindahan itu pda dasarnya adalah alamiah. Alam ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebih-lebihan tidak pula kurang. Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia mengenai kemorosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan tuhan, dan banyak lagi lainnya.

E.  Keindahan Menurut Pandangan Romantik ?


Dalam buku AN Essay on Man(1954), Ems Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romatik john keats (1795-1821) sebagai pengan. Dalam endymion dia berkata :
A thing of beauty is a joy forefer
Its loveliness iscreases; it will never pass into nothingness
Dia mengatakan bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan. Dari sini kita mengetahui bahwa keindahan hanyalah sebuah konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk. Karena itu dia tidak berbicara langsung mengenai keindahan, akan tetapi sesuatu yang indah.


F.  Renungan


Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.

G.  Teori

Teori Pengungkapan


Dalil teori ini ialah bahwa  “arts is an expresition of human feeling”  ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa (Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalamam estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.

Teori  Metafisik


Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi.

Sumber :  


http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0CG0QFjAI&url=http%3A%2F%2Fwahyuprakosa.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F26645%2Fbab5-manusia_dan_keindahan.pdf&ei=99NRU-e4NYiVrAf734GgBQ&usg=AFQjCNEpPMccmGaE5bc7t684ugvqgKwMjA&sig2=bTyAve16SmV57ldCwu834Q&bvm=bv.65058239,d.bmk

http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-keindahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar