Sabtu, 15 Oktober 2016

Bioinformatika

Dewasa ini perkembangan ilmu Biologi semakin pesat semenjak ditemukannya metode sekuensing DNA. Dengan data DNA yang begitu melimpah dari berbagai macam spesies, maka diperlukan pengolahan data-data tersebut untuk berbagai keperluan. Data DNA tersebut diintegrasikan dalam suatu penyimpanan data dalam komputer yang kemudian muncul istilah bionfomatika. Bioinformatika sendiri merupakan cabang ilmu biologi yang memadukan pengetahuan biologi, bioteknologi, maupun biologi molekular dengan teknologi informasi yang berupa komputer dan internet. Salah satu tujuannya adalah untuk memahami organisme hidup melalui perkembangan bioinformasi. 

Dalam mempelajari bioinformatika terdapat tiga elemen, yakni database, analisa, dan prediksi. Elemen database ini meliputi database DNA, protein, dan transkripsi RNA. Kemudian elemen analisa meliputi kesamaan sekuens/urutan DNA (homology sequence) dan pencarian pola (pattern) pada urutan DNA. Sementara elemen prediksi meliputi prediksi fungsi gen/protein dan prediksi struktur 3D protein.

Aplikasi bioinformatika tak lepas dari adanya peningkatan informasi biologi khususnya data sekuens DNA dan protein serta struktur protein. Peningkatan data-data tersebut menjadikan adanya komitmen secara internasional untuk melakukan kolaborasi berupa media penyimpanan data. Beberapa database disimpan oleh:
  • GenBank (NCBI) dari USA.
  • EMBL (EBI) dari Eropa.
  • DDBJ dari Jepang.

Informasi yang tersimpan tersebut dapat diakses kapanpun dan dimanapun selagi terhubung oleh jaringan internet. Berbagai macam data sekuens baik DNA maupun protein dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti menentukan primer, analisis gen dan protein, kemiripan DNA interspesies maupun intraspesies, hubungan filogenetik, laju evolusi molekular, dan lain-lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar