MANUSIA DAN KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata dasar indah
yang memiliki arti bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda
yang mempunyai sifat indah ialah seni, pemandangan alam, manusia, rumah,
tatanan, perabotan rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Keindahan
merupakan bagian hidup manusia, keindahan tidak bias di pisahkan dari kehidupan
manusia dimanapun kapanpun dan siapa saja dapat menikmatinya.keindahan juga
bersifat universal artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan
tempat, selesa mode, kedaerahan atau lokal.
Sulit bagi kita untuk menyatakan keindahan itu apa, keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya, sulit bagi kita jika berbicara tentang atau mengenai keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah. Keindahan hanya sebuah konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, suara dan lain sebaginya.
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian
semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan.
Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang
dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan keindahan
dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda
yang diserapnya dengan penglihatan yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
Masih belum jelas apakah sesunguhnya keindahan
itu. Ini memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabanya beraneka
ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan
ciri-ciri atau kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita
yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony),
kesetangkupan(symmetry), keseimbangan(balance) dan perlawanan(contrast). Dari
ciri itu dapat diambil kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari berbagai
keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada
pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan
yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.
B. Nilai Estetika
Suatu keindahan memiliki suatu nilai estetik,
apa itu nilai estetik? Nilai estetik adalah nilai yang berhubungan dengan
segala sesuatu yang tercangkup dalam pengertian keindahan. Tentang nilai itu
ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif, atau ada yang
membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan tetapi penggolongan yang
penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik.
Nilai ekstrintik adalah sifat baik dari suatu
benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal
lainnya(instrumental/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai
alat atau membatu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang
bersangkutan atau sebagai tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
C. Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni
dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh
factor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia
untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia
untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua
dasar ini dihubungkan dengan bentuk diluar diri manusia, maka akan terjadi
penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu memikat atau menarik
perhatian orang yang melihat, mendengar. Bentuk diluar diri manusia itu berupa
karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara, seni tari, seni sastra, seni
drama dan film, atau berupa ciptaan tuhan misalnya pemandangan alam, bunga
warna-warni, dan lain-lain.
D. Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan ?
Keindahan itu pda dasarnya adalah alamiah.
Alam ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan tuhan. Alamiah
artinya wajar, tidak berlebih-lebihan tidak pula kurang. Pengungkapan keindahan
dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu
pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan
hidup manusia mengenai kemorosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam
masyarakat, mengenai keagungan tuhan, dan banyak lagi lainnya.
E. Keindahan Menurut Pandangan Romantik ?
Dalam buku AN Essay on Man(1954), Ems Cassirer
mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan.
Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romatik john keats
(1795-1821) sebagai pengan. Dalam endymion dia berkata :
A thing of beauty is a joy forefer
Its loveliness iscreases; it will never pass
into nothingness
Dia mengatakan bahwa sesuatu yang indah adalah
keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ke
ketiadaan. Dari sini kita mengetahui bahwa keindahan hanyalah sebuah konsep
yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk. Karena itu dia tidak
berbicara langsung mengenai keindahan, akan tetapi sesuatu yang indah.
F. Renungan
Renungan berasal dari kata renung;
artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan
dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.
G. Teori
Teori Pengungkapan
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human
feeling” ( seni adalah suatu
pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa
yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori
ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952)
Beliau antara lain menyatakan bahwa (Seni adalah pengungkapan pesan-pesan)
expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan
intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang
menghasilkan gambaran angan-angan (images). Bagi seseorang pengungkapan berarti
menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar.
Pengalamam estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran
angan-angan.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan
salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang
karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan
dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan
(imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya
dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paa taraf yang lebih
rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip
realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis
(tiruan) dari ralita duniawi.
Sumber :
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0CG0QFjAI&url=http%3A%2F%2Fwahyuprakosa.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F26645%2Fbab5-manusia_dan_keindahan.pdf&ei=99NRU-e4NYiVrAf734GgBQ&usg=AFQjCNEpPMccmGaE5bc7t684ugvqgKwMjA&sig2=bTyAve16SmV57ldCwu834Q&bvm=bv.65058239,d.bmk
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-keindahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar